Tim Pengabdian UMS Serahkan Mesin dan Dorong Digitalisasi “Bank Sampah Kalitan Bisa”
Tim Pengabdian Masyarakat UMS melaksanakan serah terima mesin dan mengadakan diskusi evaluatif bersama pengurus Bank Sampah Kalitan Bisa di Kartasura, sebagai bagian dari program pendampingan yang telah berjalan sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas mitra dalam pengelolaan sampah serta memperkuat keberlanjutan usaha berbasis masyarakat.
Ketua pelaksana pengabdian, Soepatini, SE., M.Si., Ph.D., menjelaskan bahwa fase ini merupakan tindak lanjut dari program yang berfokus pada penguatan kemandirian mitra. “Kami mendorong Bank Sampah Kalitan Bisa agar tidak hanya bergantung pada penjualan anorganik, tetapi juga mengembangkan diversifikasi produk dan layanan,” ungkapnya pada Kamis (13 November).
Selama sesi diskusi, pengurus bank sampah sangat mengapresiasi pelatihan yang diberikan, terutama terkait pencatatan administrasi berbasis digital. Salah seorang pengurus, Riza, menyebut bahwa sistem digital membawa perubahan signifikan dalam efisiensi dan akurasi laporan keuangan mitra. Transformasi dari pencatatan manual ke sistem digital dianggap meningkatkan transparansi dan kecepatan pelaporan.
Walau demikian, mitra masih menghadapi tantangan dalam memasarkan produk ramah lingkungan. Beberapa warga menilai harga produk masih tinggi karena kurangnya pemahaman terhadap nilai tambah yang ditawarkan. Untuk itu, edukasi publik yang berkelanjutan menjadi bagian penting dari rencana ke depan.
Kegiatan ini ditutup oleh Ketua Pengurus Bank Sampah Kalitan Bisa, Atik, yang menyampaikan apresiasi kepada UMS dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktisaintek) atas dukungan yang diberikan, dengan harapan pendampingan dapat terus berlangsung. Sementara pengurus lainnya, Kusnarti, berharap asistensi berikutnya juga memfokuskan pada pengelolaan sampah organik, terutama menjelang periode meningkatnya permintaan media tanam dan kompos di Desa Senting.
.jpg)
.jpg)
.jpg)
Tidak ada komentar