UMS Gelar Munas ASKI-PTMA dan Tegaskan Komitmen Penguatan Kekayaan Intelektual
Hallo CampusBrainers, Selamat hari Jumat! Ada informasi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang kembali menjadi pusat kegiatan strategis tingkat nasional dengan menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Sentra Kekayaan Intelektual Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (ASKI-PTMA) pada 28–29 Oktober. Kegiatan ini diikuti sentra KI dari berbagai PTMA se-Indonesia dan berhasil menghasilkan sejumlah keputusan penting bagi penguatan pengelolaan kekayaan intelektual di lingkungan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Momentum ini sekaligus memperkuat peran UMS sebagai kampus berkemajuan yang aktif mendorong inovasi dan tata kelola KI yang profesional.
Salah satu keputusan penting Munas adalah perubahan nomenklatur organisasi dari ASKI-PTM menjadi ASKI-PTMA, menyesuaikan bergabungnya perguruan tinggi ‘Aisyiyah dalam struktur organisasi. Selain itu, Munas juga menetapkan masa jabatan kepengurusan baru selama dua tahun, mengikuti regulasi Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Dalam pemilihan kepengurusan, Sofyan Arief (UMM) terpilih sebagai ketua, Prof. Dr. Ambarwati (UMS) sebagai sekretaris, dan Dra. Sudarmini (UAD) sebagai bendahara. Struktur organisasi turut diperkuat melalui penambahan koordinator rayon yang akan memfasilitasi koordinasi sentra KI di wilayah masing-masing.
Tidak hanya pemilihan pengurus, Munas juga mengesahkan perubahan AD/ART yang mengatur tata kelola organisasi, memastikan bahwa ASKI-PTMA dapat bergerak lebih gesit menghadapi dinamika kebijakan maupun kebutuhan kampus. Pada kesempatan yang sama, ASKI-PTMA menandatangani MoU penting dengan Kementerian Pertanian RI terkait Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). Penandatanganan ini dihadiri sepuluh rektor PTMA dan menjadi langkah awal untuk mendorong lebih banyak dosen mengajukan perlindungan PVT atas hasil pemuliaan tanaman.
Melalui penyelenggaraan Munas dan penandatanganan MoU tersebut, ASKI-PTMA menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem kekayaan intelektual yang adaptif, produktif, dan memberikan manfaat nyata. Kolaborasi lintas PTMA dan kementerian diharapkan mampu memperluas kontribusi riset serta inovasi dosen bagi masyarakat. Dengan langkah strategis ini, PTMA semakin siap membangun pengelolaan KI yang profesional dan berdampak luas bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan bangsa.
(IDAMAN)
Tidak ada komentar