Header Ads

Sejarah Baru Syawalan Mangkunegaran: Tradisi Kebersamaan Kini Terbuka untuk Publik

Setelah vakum selama 10 tahun, Pura Mangkunegaran kembali menggelar tradisi Syawalan pada Senin, 7 April 2025, di Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran. Tahun ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya acara yang biasanya bersifat internal ini dibuka bagi masyarakat umum. KGPAA Mangkunegara X menyampaikan bahwa budaya Mangkunegaran adalah milik bersama, sehingga kebersamaan dalam Syawalan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Sumber: Poskita

Syawalan Mangkunegaran merupakan tradisi turun-temurun yang mengandung makna “Hanebu Sauyun” atau “bersatu dalam satu rumpun tebu,” melambangkan kebersamaan dan silaturahmi antar keluarga, abdi dalem, dan masyarakat sekitar. Acara dimulai dengan salam-salaman, makan ketupat dan opor, serta diiringi penampilan seni tradisional seperti Santi Swara dan Macapat. Kehadiran ratusan tamu dari berbagai daerah menambah semarak suasana penuh kehangatan dan kegembiraan.

Sumber: RRI

KGPAA Mangkunegara X berharap tradisi Syawalan yang kini melibatkan masyarakat umum ini dapat terus dilestarikan dan menjadi sarana mempererat tali persaudaraan. Pengageng Kawedanan Panti Budaya, Ancillasura Marina Sudjiwo, menambahkan bahwa pelibatan masyarakat menjadi langkah positif untuk menjadikan Mangkunegaran sebagai rumah budaya yang inklusif dan hidup bagi generasi mendatang. (RASYA)

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh merrymoonmary. Diberdayakan oleh Blogger.