Mahasiswa UMS Raih Dana Inovasi Iklim Nasional Lewat Gerakan #SemarangTanpaSisa
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Abi Umaroh, mahasiswa Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Ilmu Politik UMS, berhasil meraih Mini Grant Award senilai Rp10 juta serta penghargaan Second Best Paper dalam ajang Youth Climate Impact Fellowship (YCIF) 2025. Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UMS tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga aktif berkontribusi menghadirkan solusi bagi permasalahan lingkungan di Indonesia.
Dalam kompetisi tersebut, Abi mengusung gagasan bertajuk #SemarangTanpaSisa, sebuah gerakan untuk mengurangi food waste atau sampah makanan di Kota Semarang. Gagasan ini berangkat dari keprihatinannya terhadap kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang yang sudah melebihi kapasitas dan sekitar 61% di antaranya merupakan limbah makanan. Melalui inisiatif ini, Abi menawarkan pendekatan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dengan memadukan budidaya maggot, produksi eco-enzyme komunitas, serta pemanfaatan bioreaktor kapal selam untuk menghasilkan energi terbarukan.
Program #SemarangTanpaSisa juga melibatkan 25 pelajar dan mahasiswa sebagai agen perubahan lingkungan. Selain itu, gerakan ini didukung oleh berbagai pihak seperti Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, DPRD Kota Semarang, Universitas Muhammadiyah Semarang, dan Majelis Lingkungan Hidup PWM Jawa Tengah. Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi langkah konkret untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah organik dan gaya hidup berkelanjutan.
Sumber : https://news.ums.ac.id/
Adapun Youth Climate Impact Fellowship (YCIF) merupakan program nasional yang diinisiasi oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bersama Yayasan Partisipasi Muda (YPM). Melalui kegiatan seperti workshop, policy hackathon, dan pitching competition, YCIF memberikan ruang bagi generasi muda untuk menyalurkan ide-ide inovatif di bidang iklim dan lingkungan. Abi berharap, gerakan #SemarangTanpaSisa tidak hanya berdampak di Kota Semarang, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih bijak dan berkelanjutan. (CEUNAHH)
Tidak ada komentar